Ary Ginanjar | ada yang menarik dari sebuah tulisan di majalah ESQ Media edisi 02. Dalam tulisan tersbut Ary ginanjar menyampaikan sebuah pemikiran mengenai betapa pentingnya sebuah spiritualitas dalam mendongkrak sebuah kinerja. Pergumulan antara spiritualisme dan materialismetalah erjadi bahkan jauh sebelum manusia menempati bumi ini. Perbedaan isme ini terjadi antara malaikat dan iblis. Ketika Allah memerintahkan mereka untuk menyembah manusia pertama yaitu Adam, Malaikat melihat sisi spiritualitas manusia sebagai makhluk yang telah ditiupkan Ruh Ciptaan Allah dalam jiwanya, sedangkan Iblis melihat Adam dari sisi fisiknya yang terbuat dari tanah, sehingga Iblis tidak mau bersujud karena merasa dirinya lebih mulia terbuat dari api.
selanjutnya Ary Ginanjar menekankan dalam tulisan ini tentang pergulatan pemikiran konsep spiritualisme dan materialisme oleh manusia. Karena manusia terbuat dari dua unsur utama yaitu jasad dan ruh maka pandangannya pun terbagi dua antara materialisme yang mementingkan fisik / dunia dan spiritualisme yang memeintingkan unsur ruh. kecenderungan manusia kepada materi disebabkan karena materi tersebut yang menyusun jasadnya dan menyebabkan ketertarikan pada segala urusan duniawi. Sedangkan Ruh yang ditiupkan oleh Allah SWT bersifat mulia yang diamanhkan oleh Allah kepada manusia dan Ruh ini yang membuat manusia menjadi makhluk spiritual yang selalu merindukan penciptanya serta yang selalu menuntun kepada kebaikan serta kebenaran.
Ary Ginanjar selanjutnya memberikan penjelasan entang permasalah manusiadalam merealisasikan kemuliaan di alam unsur tanah yang hinda dina, bagaimana dikotomi ini tidka emmbuat manusia terbelah hanya apda satu sisi, menjadi materialistis yangcenderunghanya tertarik pada hal-hal duniaei atau spiritualis yang hanya memikirkan akhirat saja sehingga terpisahkan dari kodrat dunia.
Selanjutnya dalam dunia kerja, Spiritualitas juga perlu diperhatikan, Ary Ginanjar menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana seorang pelukis saat melukis atau pematung yang sedang membuat karyanya - mereka akan asyik dengan dunianya dan akan melupakan lingkungan sekitarnya sejenak bahkan sampai lupa waktu dan lupa makan, sebuah energi yang dahsyat akan terus mendorongnya beraktifitas tanpa kelelahan sehingga hasilnya adalah sebuah mahakarya yang luar biasa. jadi pada pintinya mereka yang sukses adalah mereka yang menikmati apa yang mereka kerjakan dan mencintainya sepenuh hati.
Ary Ginanjar |
Konsep seperti ini yang menurut Ary Ginanjar harus diterapkan dan dibuat harmonis keseimbangannya antara IQ, EQ dan SQ sehingga bisa menjadikan manusia yang unggul dan seimbang antara dunia dan spiritulismenya. dan ini yang dituangkan dalam ESQ Training miliknya.
Jika Anda membutuhkan informasi tentang Jasa Konsultan SEO bisa membaca artikel sebelumnya ..